Teruntuk Kamu Yang Slalu Kurindu Namun Tak Pernah Merinduku
Aku dan kamu, dipertemukan karna sang waktu.
Mungkin bukan maumu, mengajakku menjadi bagian dari tim mu.
Tapi, tahukah kamu? Saat itu aku menjadi orang yang paling bahagia, bisa dekat denganmu meski aku menyadari, aku satu-satunya yang berbeda diantara kamu dan mereka.
Bahkan seiring berjalannya waktu, kamu membawaku untuk belajar memahamimu.
Membuatku menyukaimu.
Mengenal tawamu.
Dan bahagia belajar banyak hal bersamamu.
Waktu terus bergerak maju.
Membuatku nyaman berada di dekatmu.
Membuatku semakin mengagumimu.
Memupuk rasa yang semakin tumbuh di dada.
Membuat debaran yang berirama.
Hingga memunculkan harapan-harapan di ujung doa.
Kau tahu? Semakin lama aku semakin bahagia.
Setiap saat melihatmu tertawa di antara teman-temanmu di sana.
Hingga tanpa sadar, aku merasa menjadi yang paling bahagia saat kamu memilih bersamaku dibanding mereka. Meski itu hanya sebatas formalitas dalam sebuah tim kerja.
Namun kini... Aku merasa berbeda.
Segalanya terasa berubah. Kamu perlahan menjauh.
Meninggalkanku dengan sejuta tanda tanya.
Kamu seolah berlomba dengan sang waktu, tanpa tahu aku berusaha mensejajarimu. Memintanu menantiku, untuk sekedar meraih kembali hati dan perhatianmu.
Namun nyatanya usahaku sia-sia.
Karna kukira sudah ada seseorang disana.
Hingga kamu begitu tergesa menyusulnya, takut dia menanti lebih lama.
Dan kamu lupa, ada seseorang disini yang kamu abaikan rasanya.
Yang berharap terlalu lama hanya untuk kamu sapa seperti awal mula berjumpa, seperti awal mula kamu mengenalnya dan mengajaknya berbicara.
Dia.. adalah
Aku..
Yang merindukan seseorang yang tak pernah merindukannya. Kamu.
Salam Aksara
-NH-
(Yang masih belajar memahami rasa lewat aksara)
Mungkin bukan maumu, mengajakku menjadi bagian dari tim mu.
Tapi, tahukah kamu? Saat itu aku menjadi orang yang paling bahagia, bisa dekat denganmu meski aku menyadari, aku satu-satunya yang berbeda diantara kamu dan mereka.
Bahkan seiring berjalannya waktu, kamu membawaku untuk belajar memahamimu.
Membuatku menyukaimu.
Mengenal tawamu.
Dan bahagia belajar banyak hal bersamamu.
Waktu terus bergerak maju.
Membuatku nyaman berada di dekatmu.
Membuatku semakin mengagumimu.
Memupuk rasa yang semakin tumbuh di dada.
Membuat debaran yang berirama.
Hingga memunculkan harapan-harapan di ujung doa.
Kau tahu? Semakin lama aku semakin bahagia.
Setiap saat melihatmu tertawa di antara teman-temanmu di sana.
Hingga tanpa sadar, aku merasa menjadi yang paling bahagia saat kamu memilih bersamaku dibanding mereka. Meski itu hanya sebatas formalitas dalam sebuah tim kerja.
Namun kini... Aku merasa berbeda.
Segalanya terasa berubah. Kamu perlahan menjauh.
Meninggalkanku dengan sejuta tanda tanya.
Kamu seolah berlomba dengan sang waktu, tanpa tahu aku berusaha mensejajarimu. Memintanu menantiku, untuk sekedar meraih kembali hati dan perhatianmu.
Namun nyatanya usahaku sia-sia.
Karna kukira sudah ada seseorang disana.
Hingga kamu begitu tergesa menyusulnya, takut dia menanti lebih lama.
Dan kamu lupa, ada seseorang disini yang kamu abaikan rasanya.
Yang berharap terlalu lama hanya untuk kamu sapa seperti awal mula berjumpa, seperti awal mula kamu mengenalnya dan mengajaknya berbicara.
Dia.. adalah
Aku..
Yang merindukan seseorang yang tak pernah merindukannya. Kamu.
Salam Aksara
-NH-
(Yang masih belajar memahami rasa lewat aksara)
aah feri syabarr yaaa syabarr :D
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Hapus