Being a secret Admirer
Bukan sebuah kebanggaan saat kamu me-judge dirimu sebagai seorang secret admirer Kamu tau? Yang namanya mengagumi diam-diam itu menyakitkan. Terlebih orang yang kamu kagumi itu adalah seorang teman dekat. Bagaimana bahagianya kamu saat di dekatnya, bagaimana berbunganya hatimu saat menghabiskan waktu dengannya, namun kamu harus merahasiakan perasaanmu padanya. Tapi mengutarakannya juga membuatmu tersakiti.
Kamu pasti pernah terpikirkan tentang bagaimana jika dia tahu perasaanmu yang sesungguhnya. Iya kalau dia menerimanya dan ikut berbahagia. Tapi bagaimana jika ternyata dia justru risih dan nggak mau kamu menyukainya lebih dari seorang teman? Dan pada akhirnya hubunganmu dengannya tidak lagi seperti dulu. Susah kan jika harus berakhir seperti itu? Meskipun semua tahu pasti meskipun ada penolakan atas perasaanmu terhadapnya, kalian masih bisa saling memahami dan kamu bisa menerima kenyataan dengan lapang dada. Tapi, apa iya hubunganmu akan kembali seperti semula? Aku kira tidak. Pasti ada rasa bersalah atau paling tidak kamu entah dia akan merasa canggung jika kalian hanya berdua dalam sebuah situasi. Padahal, dulu kalian bisa saja biasa dan sering melakukan hal-hal konyol saat berada disituasi yang memungkinkn kalian hanya berdua. Namun setelah kejadian itu? Coba pahami, sesuatu yang hilang, sesuatu yang pergi ataupun sesuatu yang terlukai tidak akan pernah sama ketika ia kembali.
Jadi menurutku memang alangkah lebih baik saat aku atau kamu hanya menyimpan apa yang memang menjadi hakmu, mengagumi atau menyukai seseorang yang mana kamu belum tahu bagaimana rasanya padamu.
Selalu ingat, menyukai seseorang, mengaguminya, atau bahkan mencintainya adalah hak pribadi kita. Toh kita tidak pernah memaksanya menyukai kita juga kan!? Tapi saat kita dihadapkan pada penolakannya terhadap kita, tentu kita akan tetap merasa tersakiti. Jadi, semua kembali lagi ke kita. Mau tetap disimpan rasa kagum itu, rasa suka itu. Atau mau diungkapkan!?
Fer
BalasHapusFer
BalasHapusPiye Der?
BalasHapus