Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Hujan

Terdengar suara gemericik air di luar jendela kamarku, setelah sekian lama akhirnya malam ini  hujan turun begitu derasnya. Suara jatuhnya air yang mengenai genteng ataupun tanah, pun bau khasnya semerbak menyelusup mengenai indra pendengaran dan penciumanku. Aku memutuskan membuka pintu kamar yang sebelumnya sudah kututup rapat. Membukanya lebar-lebar dan memilih duduk di teras depan kamarku sambil mengamati tetes-tetes air yang  jatuh bedebam di depanku itu. Entah kenapa, suara jatuhnya air hujan itu begitu mendamaikan. Pun bau khas hujan itu begitu memabukkan. Membuatku merasa ketagihan. Sebenarnya ini malam yang indah kalau saja hujan tidak turun secara tiba-tiba. Tapi siapa yang tahu tanda-tanda akan turun hujan di saat malam hari? Biasanya, seseorang akan melihat langit untuk mencari tahu tanda-tandanya. Malam ini bintang tak nampak, bahkan rembulan pun tak terlihat dari bawah sini. Aku suka menikmati malam sendirian di teras rumah. Pemandangan langit yang tak terhala...

Catatan Kecil di Awal yang Baru

Dalam sebuah kutipan yang pernah ditulis oleh salah seorang penulis favoritku, Tere Liye, beliau menuliskan bahwasanya, "Kata "Maaf" tidak akan membuat yang terlambat jadi tepat waktu. Kata "Maaf" juga tidak akan membuat yang terlanjur tersakiti jadi sembuh sedia kala. Kata "Maaf" apalagi, juga tidak bisa mengembalikan yang telah pergi; menghapus salah menjadi benar; yang rusak seketika menjadi baik. Tidak bisa. Tapi kata "Maaf" yang tulus dan ihklas, melampaui ukuran itu semua, melewati ukuran dunia. Kata "Maaf" bisa menyiram hati menjadi lebih cemerlang. Bening. Damai. Dan itulah hakikat memaafkan." Saat kita dihadapkan pada banyak hal yang membuat kita sakit hati, pada hal-hal yang membuat kita ingin marah, lantas kita tetap diam dan mencoba bersabar. Saat itu hati kita sedang belajar untuk menerima, hingga tiba saat dimana mereka yang membuat kita sakit hati, mereka yang membuat kita ingin marah akhirnya mengutaraka...

Sebatas Teman.

Teman. Seseorang yang memberikan rasa nyaman. Bukan hanya sekedar berkenalan lalu memilih untuk meninggalkan. Jangan salah paham, saat seseorang yang kau anggap teman kini menawarimu sebuah bantuan. Memberikanmu rasa nyaman di saat kamu sedang mengalami penolakan. Ingat, kalian hanya sebatas teman. Jangan terlalu dipikirkan, saat seseorang yang kau anggap teman tiba-tiba menanyakan kabar yang sarat akan kecemasan. Dia mungkin peduli. Tapi ingat, kalian hanya sebatas teman. Kalimat-kalimat itu yang sering terlontar dari mereka yang menyangkal segala macam perhatian dari seorang teman agar tidak tumbuh sebuah perasaan yang berlebihan. Kamu mungkin pernah merasakan hal yang sama. Saat pertama kamu mengenalnya, lalu memiliki perasaan yang istimewa. Dan akhirnya kalian hanya berakhir dengan menjadi seorang teman biasa. Lalu, makin lama kamu makin mengenalnya dan akhirnya ada sesuatu dalam dirinya yang membuatmu semakin mengaguminya. Tapi kamu teringat, awal mula pertemuanmu dengannya di...