Kesedihan yang Tertunda, (Duka yang belum terselesaikan)
Dulu, aku selalu bilang, Dari kehilangan kita belajar kuat, Dari kehilangan kita belajar tegar, Dari kehilangan kita belajar tabah, Tapi bagaimana jika kehilangan yang dialami beruntun? Akankah kita makin tabah? Akankah jadi makin tegar dan kuat? Atau justru makin berat belajar kuat? Satu hal yang pasti, Kehilangan selalu menyisakan sesal. Ada banyak rasa sakit dan sedih saat kehilangan, tapi yang terbesar adalah penyesalan. Sesak rasanya mengingat bagaimana hal yang harusnya bisa kita usahakan tapi urung kita lakukan. Entah karena tidak terpikirkan atau karena sudah terlambat. Kepergian satu per satu orang-orang tersayang sangat memberatkan. Bagaimana tetap bertahan untuk yang masih ada dan mengikhlaskan yang sudah meninggalkan. Kadang sempat berpikir untuk menjadi egois dan ingin meninggalkan, tapi takdir tak mudah tertukar. Atau mungkin, Tuhan sedang beri teguran untuk tak berpikir demikian? Dengan cara kehilanga...